Sabtu, 30 Juni 2012

Sailor Seifuku

Sera fuku atau seifuku (kemudian lebih dikenal dengan Sailor Seifuku) merupakan salah satu ikon pop culture di Jepang. Para pecinta anime atau manga sudah tentu sangat akrab dengan seragam yang satu ini. Kemeja putih dengan dasi khas pelaut serta rok berlepitnya, membuat seifuku terlihat sangat menarik dan manis. Bahkan saking terkenalnya, seifuku telah menjadi inspirasi penting bagi para desainer di seluruh dunia.

Berawal dari Elizabeth Lee, yang diyakini sebagai orang yang pertama kali memperkenalkan seragam sekolah Sailor di Jepang pada tahun 1921. Elizabeth Lee adalah Kepala Sekolah Fukuoka Jo Gakuin. Sebelumnya, Elizabeth menghabiskan sekolahnya di Inggris, tempat dimana ‘asal' seragam Sailor. Sailor uniform merupakan seragam yang digunakan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada saat itu.

Pada awal 1900-an, di Eropa sedang booming mode pakaian seragam Sailor. Seragam Sailor ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-17 di Eropa, tepatnya pada 1628 saat seragam model Sailor ini menjadi seragam resmi dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Salah seorang yang berjasa mempopulerkan seragam Sailor di Eropa adalah Pangeran Edward VII dari Inggris. Sebuah lukisan yang menampilkan sosoknya dalam pakaian sailor saat berusia 5 tahun, yang dianggap banyak orang pada masa itu begitu mempesona, membuat popularitas seragam sailor berkembang di antara anak-anak dan kaum muda di Eropa.


Saat pengaruh Sailor Seifuku masuk ke Jepang, saat itu Jepang tengah berada pada era restorasi Meiji, masa-masa dimana pengaruh dunia Barat sangat deras masuk ke Jepang dan demokrasi sedang berkembang pesat. Eksistensi kaum wanita mulai diakui dan mereka sudah tidak sungkan lagi untuk meninggalkan tradisi lama, salah satunya adalah meninggalkan tradisi fashion lama, yaitu untuk selalu berpakaian kimono. Hal ini yang membuat sailor seifuku menjadi begitu populer di kalangan wanita, terutama kalangan pelajar hingga sekolah-sekolah saat itu menggunakan desain sailor sebagai seragam sekolahnya.

Setiap sekolah mempunya desain seragam sailor yang berbeda-beda. Hal ini ternyata, disadari atau tidak oleh pihak sekolah, menjadi daya tarik bagi para calon siswa. Bahkan tidak sedikit siswa yang mendaftar di sebuah sekolah hanya karena seragam sailornya yang keren.

Namun dibalik kepopulerannya, seragam sailor memiliki sisi lain yang penuh kontroversi. Salah satunya adalah sebuah kenyataan bahwa para pelaku prostitusi yang banyak diminati adalah dari kalangan "kaum berseragam sailor" alias murid-murid SMA.

Kepopuleran para "kaum berseragam sailor" dalam bisnis prostitusi ini, telah membuat ‘genre' tersendiri di kalangan dunia prostitusi. Kini para wanita tuna susila profesionalpun tak segan untuk memakai seragam sailor demi menaikkan pamornya. Ada istilah tersendiri yang digunakan untuk para wanita tuna susila pemakai seragam sailor ini, yaitu Kou Gyaru atau oleh orang Barat disebut Kogal. Kou dari asal kata tinggi- lebih spesifik untuk kata high school sedangkan gyaru berarti girl, atau gadis.

Dengan segala kontroversinya, seragam sailor kini telah mendunia bahkan bisa dibilang bukan hanya milik bangsa Jepang saja. Kini di beberapa negara Asia lainnya seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan Malaysia turut mengadopsi model seragam sailor sebagai seragam sekolahnya.

sumber: wikimu.com

0 komentar:

Posting Komentar